Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

18 Januari 2013

, , , , , , , , ,

Papa Theo Shipwreck, only 1,5 hour from Jakarta

Share

 
Kapal tenggelam adalah bencana, namun bobot ber ton ton struktur besi dan baja dari kapal tidak akan hanya hilang ditelan birunya laut, selama masih bisa diakses oleh penyelam.

Wisata penyelaman bangkai kapal selalu jadi daya tarik bagi penyelam. Mengapa? melihat struktur kapal di dalam laut selalu menarik, melihat ruang ruang dan bagian bagian kapal yang biasanya kita lihat di atas permukaan dan kini terendam air selalu jadi pemandangan yang unik, setidaknya bagi saya.

Salah satu bangkai kapal yang terkenal adalah SS Liberty yang ada di Tulamben, Bali. SS Liberty adalah kapal cargo Amerika di era Perang Dunia II dan kini berada di bawah perairan Tulamben.

Namun untuk mencari bangkai kapal tidak melulu harus ke situs kapal karam yang terkenal itu, di area Jakarta pun setidaknya ada empat situs kapal karam yang kini jadi tujuan penyelaman di area Kepulauan Seribu.

Empat situs bangkai kapal tersebut adalah situs Poso di sekitar Karang Congkak, situs Ponton di sekitar Pulau Pamagaran, situs Tabularasa di sekitar Pulau Pramuka dan situs Papa Theo di timur area Pulau Papa Theo.

Bayangan hitam segitiga di belakang saya adalah Papa Theo shipwreck
Di penghujung tahun 2012 saya menyelami situs yang terakhir, yang juga paling banyak dikenal dibanding situs lainnya. Dari Pulau Papa Theo menuju lokasi bangkai kapal hanya sekitar 15 menit dengan speed boat, namun area ini cukup arus dan banyak partikel sehingga jarak pandang rata rata kurang baik.

Saat saya turun, jarak pandang hanya sekitar 7-10 meter, karena banyak partikel sulit untuk mengambil gambar kapal dengan komposisi wide. Namun, saya bisa melihat bangkai kapal cargo yang masih relatif utuh ini.



 
Kapal di situs ini adalah kapal cargo yang tenggelam di tahun 1981, karena belum lama maka kapal Papa Theo tidak memiliki posisi sejarah seperti SS Liberty, ataupun wreck pesawat di Morotai. Namun, kapal ini cukup menarik karena banyaknya coral yang tumbuh di sisi sisi bangkai kapal.

sea whip yang bentuknya unyu :)
Penampang samping kapal banyak dihiasi lace coral dan red whip coral, ada juga beberapa area yang ditumbuhi sea whip yang membentuk spiral di ujung, seperti candy stick tipis yang bermunculan :)

Pinnate batfish
Orange anemonefish
Papa Theo shipwreck juga menjadi rumah bagi banyak hewan laut. Di area ini banyak pinnate batfish yang berenang perlahan dan saya bisa cukup mendekat ke mereka. Grouper dan boxfish juga sering terlihat di area bangkai kapal.

Kedalaman penyelaman di Papa Theo shipwreck cukup nyaman, sekitar 12 hingga 32 meter, namun kita sudah bisa menikmati di kedalaman 15-25 meter sehingga tidak perlu menyelam terlalu dalam.

Untuk menuju ke area ini hanya perlu waktu sekitar 1,5 jam naik speed boat dari Jakarta, jadi lokasi ini bisa jadi alternatif penyelaman bagi penyelam domisi Jakarta yang cukup sibuk setiap hari kerja :)

@marischkaprue - will never be too busy to dive

Video will give you better explanation, here's Papa Theo shipwreck video by Ferry Rusli:



 Thanks to:
  • Seamoth Dive
  • Cipto AG for insights about shipwrecks in Jakarta
 RELATED STORIES:

1 comments:

Eka Putri Yuningsih mengatakan...

ahhh kalo eka udah advanced kesana ah :3 nice video kak!